Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

CARA MENGOLAH KOMPOS

KOMPOS: Dari Tanah Kembali Ke Tanah
Catatan: Bahan ini digunakan untuk menjelaskan kompos pada petani, pekebun, atau masyarakat awam. Dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh petani. Semoga bermanfaat.
Apa itu kompos?
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
Apa manfaat kompos?
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.
Apa saja yang bisa dibuat kompos?
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.
Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.
Bagaimana cara membuat kompos yang cepat, mudah, dan murah?
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.
Bagaimana cara penggunaan kompos?
Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.
 LINK : http://isroi.wordpress.com/2008/11/1...nah/#more-1140
Kompos Jerami

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah menemukan bahwa kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

UAS PRAKTEK GENAP TIK-9

Berikut adalah dua foto diri saya, posting ini adalah bagian dari Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap Kelas IX 2011/2012.



 DIBUAT OLEH ; RAHMAH AZMI 
 KELAS ; IX-C
 SEMOGA SPENPATRA LULUS 100%. AMIN
Berikut adalah dua foto diri saya, posting ini adalah bagian dari Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap Kelas IX 2011/2012.



Raja Muda Banjar Pangeran H. Khairul Saleh utus dua pangeran menghadiri Milad VIII Himpunan Keluarga Besar Kerabat Kesultanan Bulungan. 
Suasana meriah dan penuh keakraban mewarnai Milad VIII HKB Kesultanan Bulungan yang berlangsung di Gedung Gitajalatama, Tarakan, Senin(26/2). Tamu-tamu Agung yang tergabung dalam Forum silaturahmi Keraton se-Nusantara termasuk utusan Kesultanan Banjar Pangeran H. Syakhrin, dan Pangeran H. Nooryakin hadir bersama Bupati Bulungan, Wawali Tarakan dan unsur-unsur pimpinan daerah, tokoh masyarakat, berbaur dengan warga dan undangan lain pada acara tersebut.
“Kami sangat senang dan bahagia serta bangga atas kehadiran tamu-tamu Agung,” ujar Raja Muda H. Datu Dissan Maulana MJ,pewaris Kesultanan Bulungan.
Datu Dissan mengatakan dengan Milad VIII ini, HKBB-Tarakan diharapkan bisa berbuat lebih banyak untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemasyarakatan terutama turut serta dalam memelihara suasana kondusif di daerah. Sementara, P.H. Syakhrin mengatakan, bahwa dia dan P.H.Nooryakin, diutus oleh Raja Muda Kesultanan Banjar untuk menghadiri Milad sekaligus membawa misi mempererat tali silaturahim dan persaudaraan.
“Ya, kami berdua diutus Raja Muda Banjar ke sini untuk menghadiri Milad sekaligus membawa pesan dan misi beliau untuk pererat tali silaturahmi dan persaudaraan yang sudah terjalin selama ini antara Kesultanan Banjar dengan Kesultanan se Nusantara, khususnya dengan Kesultanan Bulungan di Kalimantan Timur,” ungkap P.H.Syakhrin.
Di kesempatan acara, Pangeran H.Syakhrin menyerahkan Cindera Hati dari Raja Muda Banjar Pangeran Haji Khairul Saleh berupa Piring Malawin berlambang Kesultanan Banjar, buku-buku dan almanak tentang kesultanan Banjar kepada Datu Dissan Maulana, dimana buku dan almanak Kesultanan Banjar juga diberikan kepada warga dan seluruh undangan yang hadir. Rangkaian acara milad ini berlangsung hingga 28 Februari 2012, dan diisi dengan pentas tari dan lagu-lagu daerah nusantara, pesta kuliner khas budaya Bulungan, dan pameran budaya Kesultanan Bulungan.

SUMBER .id.banjarkab.go.id


Cat. : posting ini adalah bagian dari Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2011/2012.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Membuat Kerajinan Dari Barang Bekas (Rumah)

Cara membuat
1 : Ambil satu lembar kertas manila.
2 : Buat lah garis-garis berbentuk kotak dengan ukuran yg telah di tentukan.
3 : Tambah kan dua buah segitiga dengan tinggi 3cm pada dua kotak sisi kiri dan sisi
kanan.
4 : Buat garis di luar gambar pola rumah miniatur dengan jarak 1cm mengikuti pola gambar.
5 : Gambar bentuk pintu&jendela dgn ukuan yg sudah di tentukan
    - ukuran pintu: Panjang 5,5cm dan lebar 2,5cm
    - ukuran jendela: panjang 3cm dan lebar 2,5cm
    - Tingi pintu&jendela di kurangi 0,5cm untuk ventilasi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

membuat telor asin

Pada dasarnya proses pembuatan telur asin ini ada beberapa cara. Namun kebanyakan orang lebih memilih dengan cara direndam atau di balut dalam adonan garam dicampur dengan serbuk bata merah, tanah liat, atau abu gosok. Selain itu juga ada yang merendamnya dengan cairan teh bercampur dengan adonan garam.

Dalam hal ini kesemua cara tersebut bertujuan sama yaitu membuat telur itik menjadi telur yang berasa asin. Tetapi ada juga yang mencoba membuat telur asin dengan ditambahkan rasa jahe, rasa jeruk, bahkan rasa cabai kedalam larutan garamnya, sehingga rasa telur tersebut tidak hanya asin, melainkan berpadu dengan rasa lain yang telah ditambahkan kedalam adonan garam tersebut.


Untuk lebih jelasnya kita ulas saja satu persatu tentang proses pembuatan telur asin ini.


A. Pemilihan Telur.


Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi). Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau busuk.


Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air. Telur yang melayang. harus segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang setengah melayang dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan. Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.


Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut :

1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. kemudian bersihkan mulai dari kelompok kotor kemudian kelompok yang sangat kotor.
2. Telur yang kurang kotor dapat dibersihkan dengan kain/busa halus yang kering atau ampelas nomor 0. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang sudah mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga udaranya. Pilihlah telur yang kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta memiliki rongga udara lebih kecil.

B. Membuat Adonan dan Larutan


Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.


1. Membuat Larutan Garam.


Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali.


Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin kembali.


2. Membuat Adonan Garam.


Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk masing-masing media.


a. Adonan 1 dengan media tanah liat.

Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya.

b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.

Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya.

c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.

Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya.

Cara membuatnya adalah sebagai berikut.

1/ Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk batu merah), dicampur dengan garam dan salpeter sesuai takaran yang telah ditentukan.
2/ Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3/. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur.

Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat.


Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.


Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.


C. Proses Membuat Telur Asin.


Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin ini.


Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah sebagai berikut.


a. Perendaman dengan larutan garam.

Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.

b. Pemeraman dengan adonan garam.

Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur memperngaruhi kualitas produk telur asin tersebut.

c. Perendaman dengan adonan garam.

Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibadningkan dengan cara pemeraman. Kita tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit adonan kedalam wadah tersebut sebagai lapisan bawah dan ratakan. Kemudian letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan adonan, dengan memberikan jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan adonan yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam adonan garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah lebih banyak daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan adonan.

Pemanenan


Setelah dirasa [erendaman atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7-10 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak dipasarkan, biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua untuk membedakan dengan telur tawar yang masih mentah.


Perebusan


Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka perebusan dapat langsung dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mncegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini.

a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30 menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.

Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.


Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan garam jenuh, biasanya memiliki putih telur yang berlubang-lubang (keropos)

Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan larutan jenuh, melalui pemeraman, atau perendaman dengan adonan media garam, memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa maupun warnanya. Demikian juga dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang mempengaruhi daya serap telur terhadap laritan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda pula.

TIPS Khusus Membuat Telur Asin.


Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein, karbohidrat dan mineral beberapa kali lebih besar dibanding telur ituk tawar.


Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :

Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak. Dan posisi kuning telur berada ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk proses membuat telur asin.

A. Direndam dalam larutan teh.

Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus hingga matang. Namun ada juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.

Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.


Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan akan lebih disukai konsumen.


B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.

Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen membuat telur asin dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.


Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.


Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa lainnya.


Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.


Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.


Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas, dan telur asin rasa jeruk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

JANTUNG

Mengatasi Sakit Jantung dan Serangan Jantung
Mengatasi Sakit Jantung dan Serangan Jantung
Jantung Anda harus terus dijaga, karena alat vital untuk menunjang kehidupan Anda.
Dalam artikel ini:

* Mengenal jantung kita
* Apa itu penyakit jantung?
* Gejala penyakit jantung
* Mencegah penyakit jantung
* Mengata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0